KOTA MALANG - Pertumbuhan UMKM terus meningkat dari tahun ke tahun. Dilansir dari ekon.go.id, UMKM mampu menyerap tenaga kerja 96, 9?ri penyerapan tenaga kerja nasional, dan menyumbang 60, 5% PDB Indonesia.
Namun, tidak semua UMKM memiliki akses dan manajemen keuangan yang baik. Mayoritas UMKM masih menggunakan metode pencatatan manual, di mana potensi kesalahan pencatatan atau penyimpanan data lebih mudah terjadi.
Hal ini membuat Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Noval Adib, S.E., M.Si., Ak., Ph.D memperhatikan manajemen pencatatan keuangan yang digunakan oleh UMKM.
Melalui Program Pengabdian Masyarakat FEB UB, Noval membuat sebuah kegiatan pendampingan yang berfokus pada proses pencatatan keuangan secara digital pada UMKM produsen tepung krispi, yaitu Tepung Goreng Amanah by Rifdam.
Sang pemilik, Rukhil Khutobah, mengatakan bahwa usaha ini bermula saat beliau prihatin dengan banyaknya tepung krispi yang menggunakan banyak MSG didalamnya. Meski usahanya sudah cukup sukses, pencatatan keuangannya masih terbilang sederhana dan manual.
“Saya mengajak mitra kerjasama kali ini untuk mengubah cara pencatatan keuangan tersebut agar semakin baik dan tertata, ” ungkap Noval, Senin (14/11/2022).
Kegiatan yang dimulai dari bulan Juni hingga Oktober 2022 ini berfokus pada pencatatan secara digital, mulai dari sisi operasional, produksi, hingga pemasaran. Dalam hal pencatatan, kegiatan ini menggunakan aplikasi sistem Point of Sales yang juga dapat diakses secara online dan offline.
Pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pendataan mitra termasuk pembuatan Standard Operating Procedure (SOP). Selanjutnya adalah proses pendampingan implementasi data yang digunakan pada mitra agar pencatatan semakin terpusat dan mudah diakses.
“Dari kegiatan ini diharapkan mitra kerjasama, dalam hal ini UMKM, dapat terus mengimplementasikan pencatatan keuangan dan operasional secara digital. Sehingga, tidak ada kehilangan data atau kesalahan dalam inputing data, ” pungkas Noval. (Chan/Irene)